SELAMAT DATANG DI BLOG INI

IWANGE PUNYAAA

Cari Blog Ini

Selasa, 07 Desember 2010

KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM KEPERAWATAN


Kelompok merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas kita sehari-hari. Kelompok baik yang bersifat primer maupun sekunder, merupakan wahana bagi setiap orang untuk dapat mewujudkan harapan dan keinginannya berbagi informasi dalam hampir semua aspek kehidupan. Ia merupakan media untuk mengungkapkan persoalan-persoalan pribadi (keluarga sebagai kelompok primer), ia dapat merupakan sarana meningkatkan pengethuan para anggotanya (kelompok belajar) dan ia bisa pula merupakan alat untuk memecahkan persoalan bersama yang dihadapi seluruh anggota (kelompok pemecahan masalah). Jadi, banyak manfaat yang dapat kita petik bila kita ikut terlibat dalam seuatu kelompok yang sesuai dengan rasa ketertarikan (interest) kita. Orang yang memisahkan atau mengisolasi dirinya dengan orang lain adalah orang yang penyendiri, orang yang benci kepada orang lain (misanthrope) atau dapat dikatakan sebagai orang yang antisocial. Dalam dunia keperawatan sendiri komunikasi kelompok digunakan sebagai metode untuk mengatasi masalah-masalah kejiwaan atau psikologis yang dialami oleh klien.
A. DEFINISI
1. Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Menurut Potter dan Perry (1993), komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik. Makalah ini difokuskan pada komunikasi interpersonal yang terapeutik. Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua orang atau dalam kelompok kecil, terutama dalam keperawatan. Komunikasi interpersonal yang sehat memungkinkan penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan, dan pertumbuhan personal.

2. Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

3. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.
1. Tujuan Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok dapat digunakan untuk bermacam-macam tugas atau untuk memecahkan masalah. Tetapi, dari semua tujuan itu dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu :
a. Tujuan Personal
- Hubungan Sosial
Komunikasi ini dilakukan agar kita dapat bergaul dengan orang lain. Tujuannya adalah memperkuat hubungan interpersonal dan menaikkan kesejahteraan kita.
- Penyaluran
Tujuan ini biasa dilakukan dalam suasana yang mendukung adanya pertukaran pikiran atau atau dalam diskusi keluarga, dimana keterbukaan diri sangat dibutuhkan. Tujuan ini juga cenderung memfokuskan komunikasi kepada masalah personal daripada hubungan interpersonal.
- Kelompok Terapi
Komunikasi kelompok ini juga dapat bertujuan untuk terapi. Biasanya digunakan untuk memabantu orang menghilangkan sikap-sikap buruk mereka, atau tingkah laku dalam beberapa aspek kehidupan mereka. Misalnya, suatukelompok terapi mencakup orang-orang yang suka minum-minum keras, obat-obatan atau masalah lainnya. Biasanya kelompok terapi ini dibimbing oleh tenaga profesional yang terlatih untuk melakukan psikoterapi kelompok atau bimbingan dengan baik. Dalam keperawatan hal ini dilakukan untuk mengupayakan kepulihan klien yang dirawat di RSJ oleh perawat yang sudah terlatih.
- Belajar
Tujuan belajar ini digunakan oleh seseorang untuk belajar dari orang lain. Belajar terjadi dalam bermacam-macam setting dan paling biasa dalam kelas.Asumsi yang mendasari daribelajar kelompok, adalah ide dari dua kepala atau lebih.
b. Tujuan yang Berhubungan Dengan Pekerjaan
- Pembuatan Keputusan
Orang-orang berkumpul bersama dalam kelompok untuk membuat keputusan mengenai sesuatu. Bila orang berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, mereka lebih suka menerima hasil kerjanya dan melakukannya dengan baik.
- Pemecahan Masalah
Kelompok adalah cara yang terbaik dalam memecahkan masalah. Sehingga dapat pula menyempurnakan hubungan yang kurang baik.
Sedangkan tujuan komunikasi menurut Effendy (2006:8) antara lain:
a. Perubahan sikap (attitude change)
b. Perubahan pendapat (opinion change)
c. Perubahan perilaku (behavior change)Perubahan sosial (social change)

B. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu:
1. Pengirim pesan (komunikator).
2. Penerima pesan (komunikan).
3. Pesan itu sendiri.
Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih sederhana yang dikenal dengan ”SMCR”, yaitu: Source (pengirim), Message (pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver (penerima).
a. Komunikator
Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya.
Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari:
- Satu orang.
- Banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang.
- Massa.
b. Komunikan
Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan komunikator ditujukan.Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian.
c. Pesan
Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan.
- Pesan bersifat verbal (verbal communication) antara lain:
 Oral (komunikasi yang dijalin secara lisan).
 Written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).
- Pesan bersifat non verbal (non verbal communication) yaitu:
 Gestural communication (menggunakan sandi-sandi -> bidang kerahasiaan)
C. PENGGUNAAN KOMUNIKASI DALAM KELOMPOK
komunikasi digunakan sebagai awal dalam membina rasa percaya antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, yaitu perawat dengan perawat, perawat dengan klien, klien dengan klien yang lainnya. Dengan begitu seorang yang kita ajak berbicara bisa dengan tenang dan tidak ragu dalam mengeksplor perasaannya, mengungkapkan segala masalah yang dihadapinya sehingga tiap-tiap klien mau saling berbagi kepada anggota kelompoknya dengan demikian klien akan merasa lebih lega dan merasa beban masalah yang dihadapi lebih ringan.
Dengan berkolompok seseorang akan lebih mudah menyelesaikan tugas yang diberikan karna segala sesuatu yang dikerjakan secara bersama-sama akan lebi ringan daripada dikerjakan sendiri-sendiri.
Selain itu hidup berkelompok juga bisa Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh kebahagiaan. Sejak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis kita seperti makan dan minum, dan memnuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan kebahagiaan. Para psikolog berpendapat, kebutuhan utama kita sebagai manusia, dan untuk menjadi manusia yang sehat secara rohaniah, adalah kebutuhan akan hubungan sosial yang ramah, yang hanya bisa terpenuhi dengan membina hubungan yang baik dengan orang lain. Abraham Moslow menyebutkan bahwa manusia punya lima kebutuhan dasar: kebutuhan fisiologis, keamanan, kebutuhan sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi diri.
D. MANFAAT KELOMPOK DALAM KEPERAWATAN
Pentingnya kelompok dalam Keperawatan disebabkan karna :
1. Profesi perawat merupakan bagian dari profesi kesehatan yg anggotanya terdiri dari perawat dimana terjadi satu ikatan profesi yg mempunyai tujuan untuk kepentingan yg sama dalam bidang keperawatan .
2. Profesi perawat terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok perawat yg mempunyai tradisi, norma, prosedur dan terjadi aktifitas yg sama dalam menjalankan tugas sebagaimana seorang perawat.
3. Terbentuknya kelompok karena adanya partisipasi dari anggota yang mempunyai motivasi dan tujuan dari masing-masing anggota.
4. Setiap anggota saling tergantung satu dg yang lain karena saling memerlukan bantuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar